1. Mahatma Gandhi
Komentar Gandhi mengenai karakter Nabi Muhammad SAW di Young India.
“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi
manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan
kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan,
kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa
kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta
keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya.”
Lanjut Ghandi; “Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala
halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi
Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari
hidupnya yang agung.”
2. Sir George Bernard Shaw, dalam bukunya “The Genuine Islam”
“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa,
beberapa ratus tahun dari sekarang, Islamlah agama tersebut. Saya
senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya.
Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan
menyatukan dan mengubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad
sebagai sosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus,
dia harus dipanggil “sang penyelamat kemanusiaan”.
“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan
tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala
permasalahan yang sedemikian rupa hingga membawa kedamaian dan
kebahagiaan yang dibutuhkan dunia. Menurutku, keyakinan yang dibawanya
akan diterima Eropa di masa datang dan memang ia telah mulai diterima
Eropa saat ini.
Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di
bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan
dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan
politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk
melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah
merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan
datang.
Dia adalah Muhammad (SAW). Dia lahir di Arab tahun 570 Masehi,
memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada
Tuhan) pada usia 40 tahun dan meninggalkan dunia ini pada usia 63.
Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah mengubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan menuju keagungan moral.
Sejarah manusia tidak pernah mengenal transformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit, hanya dua dekade.”
Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah mengubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan menuju keagungan moral.
Sejarah manusia tidak pernah mengenal transformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit, hanya dua dekade.”
3. Michael H. Hart, dalam bukunya “The 100: A Ranking Of The Most Influential Persons In History”
“Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas
mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang
sukses baik dalam tataran sekular maupun agama (hal. 33).
Lamar Tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: ‘Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad?
Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.’
Lamar Tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: ‘Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad?
Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.’
Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan,
rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia
saat itu; lebih dari itu, ia telah mengubah altar-altar pemujaan,
sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa.
Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma.
Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan.
Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorang orator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad.
Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”
Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma.
Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan.
Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorang orator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad.
Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”
4. Lamar Tine, dalam bukunya “Histoire De La Turquie”
“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari
orang-orang tersebut adalah orang yang sukses pada satu atau dua bidang
saja misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini
seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman.
Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.
Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.
Tidak demikian dengan orang ini. Muhammad (SAW) telah begitu tinggi
menggapai dalam berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah
episode cemerlang sejarah manusia.
Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya.
Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang, semua menjadi satu.
Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini. Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya.
Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang, semua menjadi satu.
Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya
dalam setiap aspek kehidupan tersebut. Hanya dengan kepribadian seperti
dialah keagungan seperti ini dapat diraih.”
5. K. S. Ramakrishna Rao, dalam bookletnya “Muhammad, The Prophet of Islam”
“Kepribadian Muhammad, sangat sulit untuk menggambarkannya dengan
tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja: betapa ia adalah
lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi, Muhammad sang
pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang
orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak
yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela
hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhamad sang pemuka agama. Dalam
setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.
Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap
selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang
menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit
kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah
klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari
sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.”
Sumber : http://www.jurnalhajiumroh.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar